TUGAS MAKALAH
PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA
Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Informatika
Disusun Oleh:
- Renaldy Prasetyo
(55417047)
2IA18
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2022
1.
My First Media
Sejarah First Media
PT First Media Tbk awalnya
didirikan pada 6 Januari 1994 dengan nama PT Safira Ananda. Pada
1995, namanya menjadi PT Tanjung Bangun Semesta, dan mulai
beroperasi sebagai perusahaan internet kecil
di Surabaya. Pada tahun 1998, PT Tanjung
Bangun mengakuisisi 78% saham PT Anditirta Indonusa, yang memegang
lisensi televisi berlangganan sejak
1996 dengan menggunakan sistem TV kabel (awalnya,
PT Anditirta sempat merencanakan beroperasi pada pertengahan 1996, dengan 25
kanal menggunakan merek Multivision). Dengan akuisisi ini, PT Tanjung bisa
bermain dalam bisnis televisi berbayar kabel pertama di Indonesia.
Bisnis TV kabel (dan kemudian
ditambah layanan jasa internet sejak
2001) ini kemudian diluncurkan pada 1 Maret 1999 dengan merek Kabelvision. Sebagai
persiapannya, Kabelvision sudah menggandeng perusahaan internet PT Indonusa dan
membangun jaringan kabel di Jakarta (1.700
km), dilanjutkan di Bali dan Surabaya pada 2000-2001. Sempat juga
KabelVision melayani di daerah Batam, untuk
karyawan Caltex secara
singkat. Selain layanan TV kabel dan internet ini, KabelVision juga
merencanakan untuk menyediakan layanan seperti e-commerce dan video on demand dan
telah disiapkan 6 kanal in-house. Kanal yamg ditawarkan pada
konsumen pada saat itu mencapai 50 kanal internasional. Induk PT Tanjung,
Lippo Group berusaha membantu permodalan perusahaan ini karena telah
sungguh-sungguh ingin terjun ke bisnis televisi berbayar, dengan menyuntikkan
dana miliaran rupiah.
Perkembangan First Media
Pada 27 Januari 2000 PT Tanjung
Bangun resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya dengan
harga IPO Rp 500/saham. Beberapa waktu kemudian,
pada 28 April 2000 namanya diubah kembali menjadi PT Broadband
Multimedia Tbk. Sahamnya pada saat itu dimiliki oleh Lippo Group (lewat
AcrossAsia Multimedia Ltd) sebesar 57,6% dan PT Datakom Asia (milik Peter F. Gontha, Bambang Trihatmodjo, Anthony Salim dkk), pemegang
saham PT Anditirta sebelumnya sebesar 13,31%. Pada awal 2000an,
pelanggannya tercatat sebesar 74.000, bertumbuh dari sebelumnya sebesar 13.712
orang pada akhir 1999.
Pada 2001 jaringannya sudah
mencapai 2,263 km, 193.000 rumah, dan pada 2006 diharapkan bisa diperluas
ke 5 kota lain dari sebelumya hanya di Jakarta, Bali dan Surabaya. Layanan
di Bali sendiri awalnya dikelola oleh perusahaan khusus bernama PT Bali Interaktif. Selain
untuk pelanggan, PT Broadband juga menyediakan layanan bagi pelanggan korporat,
seperti anak usaha Grup Lippo. Pada tahun-tahun berikutnya, produk-produk
baru dibawah PT Broadband Multimedia diluncurkan dengan merek Digital1 (Agustus 2005) dan MyNet (2004), dan pada 2003 pelanggannya
sudah mencapai 100.000. Seiring waktu, kepemilikan Datakom menghilang,
meninggalkan Lippo sebagai pemegang saham utama.
Pada 16 Juni 2007,
Broadband Multimedia mengganti namanya menjadi PT First Media Tbk,
sekaligus meluncurkan identitas dan merek baru sebagai penyedia layanan
"Triple Play". Kabelvision dan Digital1 disatukan di bawah
produk HomeCable, sementara MyNet menjadi FastNet.
Pada akhir Agustus 2007. Lippo Group mengumumkan
kucuran investasi sebesar $650 juta selama empat tahun ke depan kepada First
Media. Kucuran dana tadi akan diinvestasikan keberbagai layanan pengembangan
konten dan belanja internet, TV kabel, HDTV, akses pita lebar, layanan
nirkabel, fasilitas pentimpanan data, serta layanan telepon. Dalam kucuran dana
tersebut, Lippo Group menggandeng perusahaan Shanghai
Media Entertainment Group (melalui anak perusahaan
STR), Cisco, dan Motorola untuk
pembangunan jaringan serta pembiayaan proyek tersebut.
Pada Agustus 2021, Axiata (pemilik XL Axiata) sendiri merencanakan
akan mengakusisi lebih dari 60% saham PT Link Net
Tbk., anak usaha First Media.
Produk First Media
Produk First Media disebut Triple Play,
yang merupakan layanan berbasiskan teknologi pita lebar digital mencakup jasa
akses internet berkecepatan tinggi melalui jaringan kabel pita lebar dengan
merek FastNet, penyedia televisi
kabel digital berlangganan dengan merek HomeCable (penggabungan
dua produk First Media sebelumnya, Kabelvision dan Digital1),
layanan over-the-top dengan merek First Media X, dan layanan
komunikasi data berkecepatan tinggi dan berkapasitas besar untuk aplikasi
bisnis dan komersial dengan merek DataComm.
Omset First Media
Berdasarkan
laporan keuangan perusahaan, pendapatan untuk periode sembilan bulan yang
berakhir pada 30 September 2021 sebesar Rp108,51 miliar, turun sebesar Rp31,28
miliar atau 22 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp139,79
miliar.
2. Indosat Ooredo
PT
Indosat Tbk (dikenal sebagai Indosat
Ooredoo Hutchison), adalah salah satu perusahaan penyedia jasa
telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia Perusahaan ini
menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan
prabayar maupun pascabayar dengan merek IM3 Ooredoo dan 3, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi
via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung
internasional IDD (International Direct Dialing). Indosat juga
menyediakan layanan multimedia, internet dan komunikasi data (MIDI= Multimedia,
Internet & Data Communication Services)
Pada
tahun 2011, Indosat menguasai 21% pangsa pasar, Pada tahun 2013, Indosat
memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telefon genggam. Pada tahun 2015,
Indosat mengalami kenaikan jumlah pelanggan sebesar 68,5 juta pelanggan dengan
presentasi naik 24,7%, dibandingkan periode tahun 2014 sebesar 54,9 juta
pengguna.
Pada
bulan Februari 2013, perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya bernama
Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadi Ooredoo dan
berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau di bawah kendalinya yang
berada di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun
2013 atau 2014. Dua tahun kemudian, pada tanggal 19 November 2015, Indosat
akhirnya mengubah identitas dan logonya dengan nama Indosat Ooredoo.
Sejarah dan perkembangan Indosat Ooredo
1967-1994
Indosat
didirikan pada tahun 1967 sebagai sebuah perusahaan penanaman modal asing
pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional
melalui satelit internasional. Pernah dimiliki oleh ITT,
sebuah perusahaan konglomerasi asal Amerika Serikat hingga 1980. Seiringnya waktu Indosat berkembang
menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan
dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia. Pada 19 Oktober 1994, Indosat menjadi
perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock
Exchange, dengan Pemerintah Indonesia 65% dan publik 35%.
1994-2003
Indosat
mengambil alih saham mayoritas Satelindo dan SLI di Indonesia lalu mendirikan
PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan
multimedia. Pada tahun 2003, Indosat bergabung dengan tiga anak perusahaan,
yaitu: Satelindo, IM3 dan Bimagraha untuk membentuk operator seluler di
Indonesia.
2003-2009
Indosat
mendapatkan lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di Jakarta dan
Surabaya. Pada tahun 2009, Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari
publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan
sebesar 65%. Pada tahun yang sama Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi
3G dari Kementrian Komunikasi dan Informatika serta memenangkan tender untuk
lisensi WiMAX yang diadakan pemerintah.
2009-2012
Setahun
kemudian, Indosat melakukan transformasi untuk menjadi perusahaan yang lebih
fokus dan efisien dengan restrukturisasi organisasi, meodernisasi dan ekspansi
jaringan seluler serta inisiatif untuk mencapau keunggulan operasional.
Perubahaan terjadi pada tahun 2012, saat Indosat mencapai 58,5 Juta pelanggan yang
didukung oleh peningkatan jaringan serta inovasi produk.
2012-sekarang
Pada
tahun 2013, Indosat mengadakan komersialisasi jaringan 3G di frekuensi
900 MHz. Setahun berikutnya Indosat melakukan peluncuran dan komeralisasi
layanan 4G di 900 MHz dengan kecepatan hingga 42 Mbps di beberapa kota
besar di Indonesia.
Pada tanggal 19 November
2015, Indosat berganti nama dagang menjadi Indosat Ooredoo dan berdampak pada
logo yang digunakan perusahaan tersebut.
Akuisisi Indosat Ooredo dengan 3
Indosat
Ooredoo secara resmi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia membentuk
Indosat Ooredoo Hutchison pada tanggal 4 Januari 2022. Rencana merger ini sudah
diumumkan sebelumnya pada tanggal 16 September 2021.
Omset Indosat Ooredo
Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT)
membukukan pendapata Rp 31,39 triliun atau naik 12,4% sepanjang tahun 2021.
Pertumbuhan unu didukung oleh kinerja yang kuat dari segmen seluler dan segmen
enterprise
3. Line
Sejarah LINE
LINE dikembangkan oleh perusahaan Jepang bernama NHN
Corporation. LINE pertama kali dirilis pada Juni 2011 dan mulanya hanya dapat
digunakan pada sistem iOS dan Android. Setelah sukses pada kedua sistem
tersebut LINE masuk dalam sistem operasi besutan BlackBerry. Lalu pada tahun
2012, LINE resmi meluncurkan aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat Mac
dan Windows. Kesuksesan LINE sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlihat
dari pengguna yang mencapai 101 juta di 230 negara di dunia. LINE menduduki
posisi 1 dalam kategori aplikasi gratis di 42 negara, di antaranya Jepang,
Taiwan, Spanyol, Rusia, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Macau, Swiss,
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lain-lain. LINE akan membuka kantor di
Indonesia secara resmi pada pertengahan 2012, dan lokalisasi konten aplikasi
Indonesia direncanakan akan selesai tahun 2013.
Line pada awal dirilisnya hanya bisa dipakai di sistem
operasi Android dan iOS pada Juni 2011. Mulai memasuki sistem operasi milik
Blackberry ketika sudah sukses dengan dua sistem operasi sebelumnya. Kemudian
Line mengeluarkan aplikasi yang bisa dipakai dalam perangkat bersistem
operasikan Windows dan Mac secara resmi pada tahun 2012. Keberhasilan Line
mulai muncul ketika penggunanya sudah berada di 230 negara diseluruh dunia dan
jumlah penggunanya menyentuh angka 101 juta.
Salah satu teknologi komunikasi yang banyak digunakan oleh
masyarakat saat ini adalah media sosial line (internet). Seluruh lapisan
masyarakat mengenal teknologi komunikasi yang disebut media sosial line
(internet), dari mulai anak-anak, remaja, dan orang tua. Dalam hal ini,
masyarakat membutuhkan sarana komunikasi yang lebih efisien, sehingga
berkomunikasi tidak terpaku pada satu tempat, Masyarakat ingin dapat melakukan
komunikasi dimana saja dan kapan saja tanpa harus bertatap muka. Selain situs
jaringan sosial ini, dengan ponsel pengguna juga mendapat banyak informasi dari
layanan internet tersebut. Dengan media sosial line ini dapat membuka situs apa
saja dan dimana, masyarakat jadi lebih mudah mengaksesnya. Selain memiliki
fungsi sebagai alat komunikasi, media sosial line juga menawarkan berbagai
fitur dan aplikasi yang sangat menarik dibandingkan applikasi messenger yang
lain,diantaranya :
Sebuah fitur
inovatif dan sangat menarik, karena selain emoji dan emoticon, di Line kita
juga bisa bertukar sticker lucu-lucu, bahkan untuk saling “mengejek”.
Setiap pengguna
Line diberi kebebasan untuk membuat “ID” nya sendiri, sangat menarik karena
kita bisa menentukan “ID” sesuai tren.
Selain ID, kita
juga bisa menambah atau menemukan kontak teman melalui QR code, dan selanjutnya
ada fitur yang benar-benar baru ditelinga saya, yaitu “Shake It!” suatu cara
untuk menambah atau menemukan teman hanya dengan mengoyangkan ponsel
berbarengan.
Salah satu fitur
yang membuat beberapa pengguna usia muda lebih menyukai Line adalah mode
kustomisasi tema. Kamu dapat memilih tampilan aplikasi Line dengan beragam
warna, desain dan juga karakter dari film atau hal lainnya. Tampilan tema ini
meliputi gambar latar belakang, ikon dan juga tombol ya. Sedangkan untuk font
tetap hadir secara normal supaya tidak mengganggu konsistensi desain dan mudah
dibaca.
Line today
merupakan salah satu fitur yang terdapat pada line yang dimana pengguna bisa
membaca berita elektronik dengan mudah dan cepat.
Omset Line
Berdasarkan laporan
omset LINE sendiri ditahun 2020 mencapai ¥166.4B
"$1.5B USD"
atau setara 19,5trilliun rupiah.
4. SnapChat
Konsep
awal Snapchat muncul pada tahun 2011 oleh tiga mahasiswa Stanford University
yaitu Evan Spiegel, Reggie Brown, dan Bobby Murphy.
Konsep
dasar Snapchat adalah membagikan informasi yang tidak ingin disimpan terlalu
lama dan akan menghilang dengan sendirinya. Snapchat adalah aplikasi pengiriman
pesan secara one-to-one dan grup yang memungkinkan
penggunanya untuk bertukar foto, video, dan teks. Di awal kemunculannya,
Snapchat hanya bisa digunakan oleh pengguna gadget dengan
sistem operasi iOS saja.
Saat
ini, diperkirakan sekitar 150 juta orang menggunakan Snapchat setiap harinya
dan setiap detiknya durasi video yang ditonton oleh semua pengguna mencapai 800
jam.
2011 – Sejarah
Awal
Spiegel
dan kedua rekannya, Brown dan Murphy, menciptakan Picaboo pada musim semi tahun
2011. Picaboo adalah versi awal dari Snapchat. Ketiganya ingin membuat aplikasi
yang bisa mengirimkan foto, namun foto tersebut dapat menghilang nantinya.
Ketika pertama kali diluncurkan di App Store iOS pada Juli 2011, aplikasi ini
tidak mendapatkan sambutan yang hangat.
Ternyata
ada satu masalah dalam aplikasi tersebut yang membuatnya sepi peminat. Yaitu
pengguna bisa menangkap foto yang dikirimkan, sehingga membuat fungsi Picaboo
menjadi kurang efektif. Kemudian, mereka menciptakan fitur yang memungkinkan si
pengunggah foto mendapatkan notifikasi jika ada yang menangkap fotonya.
Baru
pada bulan September 2011 Picaboo di-rebrand menjadi Snapchat dan
diluncurkan ulang di App Store. Fokus utama dari aplikasi ini adalah pada
invoasi teknologi yang ditemukan dalam aplikas-aplikasi sebelumnya.
2012 –
Postingan Pertama Snapchat
Pada
bulan Mei 2012, Spiegel membuat postingan pertama pada blog Snapchat dan
menjelaskan tentang konsep utuh dari aplikasi tersebut. Da;am tulisannya,
Snapchat merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna yang ingin membagikan
momen apapun saat itu juga.
Pada
bulan Oktober, Snapchat for Android diluncurkan di Google Play agar mampu
menjangkau lebih banyak pengguna. Dalam tahun pertama peluncurannya, Snapchat
mencatat bahwa pengguna mereka mengirimkan 20 juta snap setiap
harinya, atau sekitar 25 snap per detik.
Di
bulan Desember, angka tersebut meningkat menjadi 50 juta snap setiap
harinya. Snapchat kemudian membagikan fitur terbaru yaitu merekam dan
mengirimkan video sepanjang 10 detik. Cara merekam video pun cukup mudah,
tinggal tahan tombol yang digunakan untuk mengambil foto.
2013-2014 –
Fitur Stories dan Chat
Pembaruan
kembali dilakukan oleh Snapchat pada bulan Oktober 2013, dimana Stories mulai
diluncurkan. Ini adalah fitur dimana pengguna bisa memposting foto untuk semua
teman mereka dan bisa dilihat selama 24 jam ke depan. Fitur Stories banyak
dimanfaatkan oleh pengguna dan brand untuk memberikan update mengenai
aktivitas terbaru mereka.
Menyusul
fitur Stories yang sangat populer, Snapchat meluncurkan fitur baru pada tahun
2014. Fitur ini diberi nama Chat, diperkenalkan untuk pertama kali kepada para
pengguna di bulan Mei. Chat adalah fitur perpesanan yang masih menggunakan
format yang sama seperti Stories dan snap, yaitu menghilang dalam
waktu 24 jam.
Fitur
tambahan lain yang sangat menarik bagi pengguna adalah mereka bisa
melakukan live video chat dengan teman yang kebetulan
sama-sama sedang online. Berikutnya, ada fitur Our Story yang
diluncurkan pada bulan Juni. Fitur ini memungkinkan pengguna Snapchat di
seluruh dunia untuk memposting foto dan video secara public.
Tidak
berhenti sampai di situ, di bulan Juli Snapchat meluncurkan Geofilters,
memungkinkan pengguna untuk mengkustomisasi snap mereka
dengan filter dan hiasan lain sesuai dengan lokasi mereka mengambil snap tersebut.
Pengiklanan
melalui Snapchat dimulai pada Oktober 2014. Iklan mulai bermunculan di menu
“Recent Updates”, bersama dengan update terbaru dari
teman-teman pengguna. Iklan ini bisa dilewatkan saja dan akan menghilang dalam
waktu 24 jam.
Fitur
Snapcash diperkenalkan pada bulan November, dimana pengguna bisa mengirim dan
menerima uang secara langsung dari Snapchat ke rekening mereka. Langkah
monetisasi Snapchat selanjutnya dilakukan di bulan Desember melalui Community
Geofilters dimana brand bisa membeli filter untuk
bisnis atau acara yang mereka sponsori.
2015 –
Fitur Discover dan Lenses
Bulan
Januari 2015, Snapchat memperkenalkan Discover, sebuah lama yang bisa diakses
melalui home screen Snapchat. Lama ini menampilkan konten
iklan dari berbagai portal terkemuka seperti BuzzFeed, Food Network, CNN, dan
Vox. Saat itu, jumlah pengguna Snapchat sudah mencapai 75 juta.
Pada
bulan September, Snapchat kembali meluncurkan fitur yang memanjakan penyuka
selfie, yaitu Lenses. Hanya dengan menatap kamera, pengguna bisa mengubah tampilan
wajah mereka dengan filter yang unik dan lucu. Fitur yang
paling terkenal tentu saja adalah telinga dan lidah anjing yang imut.
2016 – Rebranding Snapchat
2016
adalah tahun yang luar biasa bagi Snapchat. Menurut laporan Bloomberg di bulan
April, Snapchat berhasil mencatat 10 miliar tayangan video setiap harinya.
Angka ini 2 miliar lebih tinggi dari laporan Facebook pada November 2015. Pada
bulan Juni 2016, Snapchat berhasil membukukan 150 juta pengguna aktif setiap
harinya, jauh melebihi Twitter
Omset Snapchat
Total Revenue Snapchat di 2021 mencapai 4,117 miliar USD dengan
Jumlah Karyawan 3.863 orang
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/First_Media#Produk
https://market.bisnis.com/read/20211217/192/1478775/pendapatan-masih-turun-ini-rencana-first-media-kblv
https://investasi.kontan.co.id/news/pendapatan-indosat-isat-2021-naik-124-bisnis-seluler-enterprise-jadi-pendorong
https://jogjaweb.co.id/blog/sejarah-dan-fitur-pada-line#:~:text=LINE%20dikembangkan%20oleh%20perusahaan%20Jepang,dalam%20sistem%20operasi%20besutan%20BlackBerry.
https://en.wikipedia.org/wiki/Line_Corporation
https://www.simulasikredit.com/sejarah-berdirinya-snapchat/#:~:text=Konsep%20awal%20Snapchat%20muncul%20pada,dan%20akan%20menghilang%20dengan%20sendirinya.